Hadits-Hadits Ramadhan
OPINI | 26 June 2012 | 06:40 Dibaca: 590 Komentar: 0 NihilSebentar lagi bulan suci Ramadhan akan datang menyapa. Semoga Allah SWT masih mengizinkan kita menikmati bulan yang penuh kasih sayang dan ampunan ini secara penuh. Inilah kesempatan kita untuk menghapus dosa-dosa kita yang telah lalu sekaligus memperbaiki kekurangan-kekurangan kita di masa mendatang. Semoga Ramadhan kita kali ini terasa lebih bermakna dengan menyelami rahasia-rahasia di dalamnya.
Berikut ini hadits-hadits pilihan tentang Ramadhan semoga bermanfaat untuk menemani Anda mengarungi bulan yang penuh rahmat ini.
Keutamaan Bulan Ramadhan
Allah SWT berfirman: “Bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia.” (QS. Al Baqarah: 185)
Rasulullah SAW bersabda: “Apabila bulan
Ramadhah telah datang, maka pintu-pintu langit (surga) dibuka,
pintu-pintu (neraka) Jahannam ditutup dan setan-setan dibelenggu.”
Memanfaatkan Bulan Ramadhan
Suatu hari, Nabi SAW menaiki mimbar lalu
mengucapkan “amin” sebanyak tiga kali. Para sahabat bertanya tentang hal
itu. Kemudian beliau menjawab, “Tadi Jibril Alaihissalam mendatangiku
lalu memberitahuku bahwa barangsiapa mendapati bulan Ramadhan, akan
tetapi dosa-dosanya tidak diampuni maka ia akan masuk neraka. Jibril
berkata: Ucapkanlah amin. Lalu aku pun mengucapkan amin.”
Keutamaan Puasa
“Puasa adalah tameng, maka hendaklah (orang
yang berpuasa) tidak berbuat kotor dan tidak pula berbuat bodoh. Apabila
ada orang yang mengajaknya berkelahi atau menghinanya, hendaklah ia
mengatakan, ‘Aku sedang berpuasa. Aku sedang berpuasa.’ Demi (Allah)
yang jiwaku berada di tanganNya, sungguh bau mulut orang yang sedang
berpuasa lebih harum di sisi Allah Ta’ala daripada aroma minyak misik,
karena dia meninggalkan makanan, minuman dan nafsu syahwatnya karena
Aku. Puasa itu untuk Aku dan Aku sendiri yang akan membalasnya dan
setiap satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali kebaikan yang
serupa.”
Puasa Ramadhan Menghapus Dosa
“Barangsiapa berpuasa dengan penuh keimanan dan rasa pengharapan, maka dosa-dosanya yang telah lampau akan diampuni.”
“Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat berikutnya
dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya adalah penghapus dosa-dosa di
antara keduanya.”
Pahala Berjihad di Bulan Ramadhan
“Jika seorang hamba berpuasa satu hari
sewaktu berperang di jalan Allah, niscaya Allah akan menjauhkannya
–dengan puasa itu- dari api neraka sejauh 70 tahun perjalanan.”
Surga Ar Rayyan bagi Orang yang Berpuasa
“Dalam surga ada satu pintu yang disebut
dengan Ar Rayyan, yang pada hari kiamat tidak akan ada orang yang masuk
ke surga melewati pintu itu kecuali orang-orang yang berpuasa. Tidak
akan ada seorang pun yang masuk melewati pintu tersebut selain mereka.
Lalu dikatakan, “Mana orang-orang yang berpuasa itu?” lalu mereka pun
berdiri menghadap. Tidak akan ada seorang pun yang masuk melewati pintu
tersebut selain mereka. Apabila mereka telah masuk semuanya, maka pintu
itu ditutup dan tidak akan ada seorang pun yang masuk melewati pintu
tersebut.”
Puasa dari Dusta dan Perbuatan Buruk
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan kata-kata dusta dan perbuatan buruk, Allah tidak butuh ia meninggalkan makan dan minumnya.”
Kegembiraan Orang yang Berpuasa
“Orang yang berpuasa akan merasakan dua
kegembiraan yang ia dapatkan, yaitu pada saat berbuka puasa dan pada
saat berjumpa dengan Rabbnya dia bergembira karena puasanya itu.”
Larangan Mendahului Puasa Ramadhan
“Janganlah seseorang di antara kalian
mendahului bulan Ramadhan dengan berpuasa satu atau dua hari
(sebelumnya) kecuali apabila seseorang sudah biasa melaksanakan puasa
(sunnat) maka pada hari itu dia dipersilahkan untuk melakukannya.”
Bersedekah di Bulan Ramadhan
Ibnu Abbas RA berkata: “Rasulullah SAW adalah
orang yang paling dermawan, terutama pada bulan Ramadhan ketika
malaikat Jibril AS menemuinya, dahulu Jibril AS selalu mendatanginya
setiap malam di bulan Ramadhan mengajarkan Al Qur’an. Sungguh Rasulullah
SAW lebih dermawan daripada angin yang berhembus.”
Keutamaan Umroh di Bulan Ramadhan
“Apabila datang bulan Ramadhan berumrohlah, karena umroh di bulan Ramadhan itu setara dengan haji bersamaku.”
Shalat Tarawih Menghapus Dosa
“Barangsiapa berdiri (shalat) di bulan
Ramadhan dengan penuh keimanan dan pengharapan, dosa-dosanya yang telah
lalu akan diampuni.”
Niat Sejak Malam Hari
Berkah dalam Sahur
Keutamaan Sahur dengan Tujuh Kurma Madinah
“Barangsiapa sarapan setiap hari dengan tujuh kurma Ajwah, ia tak akan dicelakai oleh racun ataupun sihir pada hari itu.”
Keutamaan Mengakhirkan Sahur
“Senantiasa umatku berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur.”
Zaid bin Tsabit RA berkata: “Kami pernah
makan sahur bersama Nabi SAW kemudian beliau pergi untuk melakanakan
shalat.” Anas bin Malik bertanya: “Berapa jarak antara adzan (Shubuh)
dan sahur?” Zaid menjawab: “Sepanjang bacaan lima puluh ayat.”
Keutamaan Menyegerakan Berbuka
Allah SWT berfirman (dalam hadits Qudsi):
“Hamba-hamba-Ku yang paling Aku cintai adalah mereka yang paling
menyegerakan berbuka.”
Keutamaan Berbuka Dengan Kurma atau Air
“Apabila seseorang di antara kamu berbuka,
hendaknya ia berbuka dengan kurma. Jika tidak mendapatkannya, hendaknya
ia berbuka dengan air, karena air itu menyucikan.”
Bolehkah Istri Berpuasa Sewaktu Suaminya di Rumah?
“Tidak diperbolehkan bagi seorang perempuan
berpuasa di saat suaminya di rumah, kecuali dengan seizinnya, kecuali
pada bulan Ramadhan.”
Bolehkah Mencium dan Memeluk Istri Ketika Sedang Berpuasa?
Aisyah RA berkata: “Nabi SAW pernah
mencium dan memeluk (isteri-isteri beliau) ketika beliau sedang
berpuasa. Beliau adalah orang yang paling mampu mengendalikan nafsunya
dibandingkan kalian.”
“Rasulullah SAW pernah mencium salah satu isteri beliau ketika beliau sedang berpuasa.” Kata Aisyah sambil tersenyum.
Ummu Salamah RA bercerita: “Ketika aku
bersama Rasulullah SAW dalam satu selimut tiba-tiba aku mengalami haid
(menstruasi), lalu aku pergi secara diam-diam dan mengambil pakaian
khusus haidku. Beliau bertanya: ‘Ada apa denganmu, apakah kamu mengalami
haid?’ Aku jawab: ‘Ya.’ Lalu aku kembali masuk kedalam selimut bersama
beliau.”
Zainab, putri Ummu Salamah, bercerita: “Ummu
Salamah dan Rasulullah SAW juga pernah mandi bersama dari satu wadah
air. Dan beliau juga menciumnya padahal beliau sedang berpuasa.”
Belum Mandi Junub Hingga Waktu Subuh
Aisyah RA berkata: “Aku bersaksi tentang
Rasulullah SAW bahwa beliau dahulu pernah junub di pagi hari setelah
berhubungan, bukan karena mimpi, kemudian beliau meneruskan puasanya.”
Ummu Salamah juga pernah berkata seperti itu.
Hukum Makan atau Minum karena Lupa
“Jika seseorang lupa lalu dia makan dan minum
(ketika sedang berpuasa) maka hendaklah dia meneruskan puasanya karena
sesungguhnya Allah telah memberinya makan dan minum.”
Menurut riwayat lain: “Barangsiapa yang
berbuka pada saat puasa Ramadhan karena lupa, maka tak ada qadha (tidak
wajib mengganti) dan tak ada kafarat (hukuman) baginya.”
Hukum Muntah Ketika Sedang Berpuasa
“Barangsiapa yang terpaksa muntah (tidak
sengaja) maka ia tak wajib mengqadha (mengganti puasanya), akan tetapi
barangsiapa sengaja muntah maka ia wajib mengqadha.”
Hukum Puasa Ketika Bepergia (Safar)
Hamzah bin ‘Amru Al Aslamiy, seorang sahabat
yang banyak berpuasa, pernah bertanya kepada Nabi SAW: “Apakah saya
boleh berpuasa saat bepergian?” Lalu Beliau menjawab: “Jika kamu mau
berpuasalah dan jika kamu mau berbukalah.”
Dalam riwayat lain, “(Berbuka), itu hanyalah
keringanan dari Allah, barangsiapa mengambilnya maka itu baik, tapi
orang yang lebih suka berpuasa, maka itu tidak mengapa.”
Keutamaan Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan
Nabi SAW apabila memasuki sepuluh hari
terakhir (dari bulan Ramadhan), beliau mengencangkan sarungnya,
menghidupkan malamnya dengan beribadah dan membangunkan keluarganya.”
Abdullah bin Umar RA berkata: “Rasulullah SAW beriktikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadhan.”
Aisyah RA, isteri Nabi SAW, berkata bahwa
Nabi SAW beriktikaf pada sepuluh hari terakhir dari Ramadhan hingga
beliau wafat, kemudian isteri-isteri beliau beriktikaf setelah kepergian
beliau.
Kapan Lailatul Qadar?
Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Kami
telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan (lailatul qadar).
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih
baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan
malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam
itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr)
Tujuh Malam Terakhir
Ibnu Umar RA berkata bahwa ada salah seorang
sahabat Nabi SAW yang menyaksilan Lailatul Qadar dalam mimpi terjadi
pada tujuh malam terakhir. Lalu Rasulullah SAW bersabda: “Aku juga
bermimpi seperti yang kalian mimpikan tentang Lailatul Qadar tepat
terjadi pada tujuh malam terakhir, maka siapa yang mau mendekatkan diri
kepada Allah dengan mencarinya, lakukanlah pada tujuh malam terakhir.”
Malam-Malam Ganjil
Rasulullah SAW bersabda: “Carilah Lailatul Qadar pada malam yang ganjil dalam sepuluh malam yang akhir dari Ramadhan.”
Abu Sa’id Al Khudriy RA berkata: “Kami pernah
beriktikaf bersama Nabi SAW pada sepuluh malam pertengahan dari bulan
Ramadhan. Kemudian beliau keluar pada sepuluh malam terakhir lalu
memberikan khutbah kepada kami dan berkata: “Sungguh aku diperlihatkan
(dalam mimpi) tentang Lailatul Qadar namun aku lupa atau dilupakan
waktunya yang pasti. Namun carilah pada sepuluh malam-malam akhir dan
pada malam yang ganjil. Sungguh aku melihat dalam mimpi, bahwa aku sujud
di atas tanah dan air (yang becek). Oleh karena itu, barangsiapa yang
sudah beriktikaf bersama Rasulullah SAW maka pulanglah.”
Maka kami pun pulang. Dan tidaklah kami
melihat awan yang tipis sekalipun di langit hingga kemudian tiba-tiba
datang awan yang banyak, lalu hujan turun hingga air menetes (karena
bocor) lewat atap masjid yang terbuat dari dedaunan kurma. Kemudian
setelah shalat (Shubuh) aku melihat Rasulullah SAW sujud di atas air dan
tanah yang becek hingga aku melihat sisa-sisanya pada dahi beliau.”
Malam ke-25, 27 dan 29
Nabi SAW keluar untuk memberitahukan kami
tentang Lailatul Qadar. Tiba-tiba ada dua orang dari kaum muslimin yang
saling bertengkar. Akhirnya beliau berkata: “Aku datang untuk
memberitahukan kalian tentang waktu terjadinya Lailatul Qadar namun
fulan dan fulan bertengkar sehingga kepastian waktunya diangkat (menjadi
tidak diketahui). Namun semoga kejadian ini menjadi kebaikan buat
kalian, maka carilah pada malam yang kesembilan, ketujuh dan kelima
(pada sepuluh malam akhir dari Ramadhan).”
Malam ke-27
Muawiyah bin Abu Sufyan RA berkata bahwa Nabi SAW bersabda tentang Lailatul Qadar: “Malam dua puluh tujuh.”
Keutamaan Shalat di Malam Lailatul Qadar
“Barangsiapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar, dosa-dosanya yang telah lampau akan diampuni.”
Doa Malam Lailatul Qadar
Aisyah RA bertanya: “Wahai Rasulullah,
seandainya aku tahu bahwa suatu malam adalah Lailatul Qadr, apa yang
harus aku baca pada malam tersebut?” Beliau menjawab: “Bacalah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni (artinya: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku).”
Larangan Puasa di Hari Raya
Umar bin Al Khaththab RA dia berkata: “Inilah
dua hari yang Rasulullah SAW melarang puasa padanya, yaitu pada hari
saat kalian berbuka dari puasa kalian (Iedul Fithri) dan hari lainnya
adalah hari ketika kalian memakan hewan qurban kalian (Iedul Adha).”
Keutamaan Berpuasa Enam Hari di Bulan Syawal
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian
menyambungnya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti
orang yang berpuasa selamanya.”
Demikianlah hadits-hadits pilihan tentang
bulan suci Ramadhan. Semoga Ramadhan kita kali ini semakin bermakna
dengan tuntunan dari Rasulullah SAW.
Walhamdu lillahi rabbil ‘alamin wa shollallahu ‘ala sayyidina muhammad wa ‘ala alihi wa shabihi ajma’in.
Damaskus, 1 Agustus 2011
Dikumpulkan oleh Danang KW, website: www.danangkw.co.nr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar