Fiqh, 27 Oktober 2003, 02:48:39
Dari Abu Umamah Al-Bahili Radhiyallahu ‘anhu,
ia berkata : Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda (yang artinya) : “ Ketika aku tidur, datanglah dua orang
pria kemudian memegang dhabaya[1], membawaku ke satu gunung yang kasar
(tidak rata), keduanya berkata, “Naik”. Aku katakan, “Aku tidak mampu”.
Keduanya berkata, ‘Kami akan memudahkanmu’. Akupun naik hingga sampai ke
puncak gunung, ketika itulah aku mendengar suara yang keras. Akupun
bertanya, ‘Suara apakah ini?’. Mereka berkata, ‘Ini adalah teriakan
penghuni neraka’. Kemudian keduanya membawaku, ketika itu aku melihat
orang-orang yang digantung dengan kaki di atas, mulut mereka
rusak/robek, darah mengalir dari mulut mereka. Aku bertanya, ‘Siapa
mereka?’ Keduanya menjawab, ‘Mereka adalah orang-orang yang berbuka
sebelum halal puasa mereka.[2] .” [Riwayat An-Nasa'i dalam Al-Kubra
sebagaimana dalam Tuhfatul Asyraf 4/166 dan Ibnu Hibban
(no.1800-zawaidnya) dan Al-Hakim 1/430 dari jalan Abdurrahman bin Yazid
bin Jabir, dari Salim bin 'Amir dari Abu Umamah. Sanadnya shahih].
Adapun hadits yang diriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda (yang artinya) : “ Barangsiapa berbuka satu hari saja
pada bulan Ramadhan dengan sengaja, tidak akan bisa diganti walau dengan
puasa sepanjang zaman kalau dia lakukan”Hadits ini lemah, tidak shahih. Pembahasan hadits ini secara rinci akan di bahas di akhir kitab ini.
Footnote:
[1]. Yakni : dua lenganku
[2]. Sebelum tiba waktu berbuka puasa
(Judul Asli : Shifat shaum an Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Fii Ramadhan, penulis Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid. Penerbit Al Maktabah Al islamiyyah cet. Ke 5 th 1416 H. Edisi Indonesia Sifat Puasa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam oleh terbitan Pustaka Al-Mubarok (PMR), penerjemah Abdurrahman Mubarak Ata. Cetakan I Jumadal Akhir 1424 H.)
Silahkan menyalin & memperbanyak artikel ini dengan mencantumkan url sumbernya.
Sumber artikel : http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=303
Sumber artikel : http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=303
Tidak ada komentar:
Posting Komentar