#navbar-iframe { height:0px; visibility:hidden; display:none }

Sabtu, 12 September 2015

Workshop Bimtek Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru PAI SMP Se-Wilayah Bandung Timur

Workshop Bimtek Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru PAI SMP 
Se-Wilayah Bandung Timur
Drs. H. Mualip, M.Pd.I (Kasi PAIS)
Pada tanggal 5 September 2015 Masehi bertepatan dengan tanggal 21 Dzulqoidah 1436 Hijriyah, sebanyak 40 guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tingkat SMP se-wilayah Bandung Timur mengikuti workshop Bimtek implementasi kurikulum 2013 di SMP Negeri 17 Kota Bandung. Kegiatan ini digagas dan diselenggarakan oleh MGMP PAI SMP Wilayah Bandung Timur bekerjasama dengan Kementerian Agama RI Kantor Kota Bandung. Pengantar dan pembukaan penyelenggaraan kegiatan workshop disampaikan oleh Sholahudin Sanusi, M.Pd.I (guru PAI SMPN 17 Kota Bandung), dilanjutkan tilawah al-Quran, pembacaan Asmaul Husna dan do’a oleh H. Aceng Zaenal Mutaqin, S.Ag dan Mohammad Subhan, S.Ag (guru PAI SMPN 17 Kota Bandung), menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dipimpin oleh Oneng, S.Ag (guru PAI SMPN 51 Kota Bandung), serta laporan penyelenggaraan workshop disampaikan oleh Drs. Tamami (guru PAI SMPN 50 Kota Bandung).
Ai Dudu Duriawati, M.Ag (narasumber)
Ai Dudu Duriawati, M.Ag, Pengawas PAIS wilayah Bandung Timur yang juga narasumber pada workshop tersebut dalam sambutannya mengatakan, dalam pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) implementasi Kurikulum 2013 bagi guru PAI SMP se-wilayah Bandung Timur ini selain penjelasan tentang permendikbud yang terkait dengan Kurikulum 2013, juga akan dibimbing dalam hal perancangan pembuatan RPP. Kepala Seksi PAIS Kementerian Agama Kantor Kota Bandung, Drs. H. Mualip, M.Ag berkenan memberikan sambutan dan membuka secara resmi kegiatan tersebut. Dalam sambutannya beliau mengatakan melalui workshop Bimtek implementasi kurikulum 2013, diharapkan seorang guru (murabbi) dapat meningkatkan pengetahuannya tentang kurikulum 2013, sehingga dalam tataran proses pembelajaran dapat meningkatkan mutu proses dan mutu hasil pendidikan, yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik (mutarabbi) yang utuh, mengingat akhir-akhir ini tingkat kenakalan remaja usia sekolah sudah tidak dapat ditolerir lagi, contoh kasus gara-gara ingin memiliki Handphone, ada siswa SMP yang tega membunuh teman sebayanya. Hal ini menunjukkan lemahnya keimanan dan telah rusaknya akhlak siswa tersebut, paparnya.
Dr. Inna Nurhidayati, M.Ag (narasumber)
Adapun materi workshop terbagi dalam lima (5) season materi, materi I: Rasionalisasi Kurikulum 2013 dengan narasumber Dra. Een Nurjanah, M.Pd.I (Pengawas PAIS), materi II: Penilaian Authentik dengan narasumber Amin, M.Ag, M.M.Pd (Pengawas PAIS), materi III: Pendekatan Scientifik dengan narasumber Dr. Inna Nurhidayati, M.Ag (Guru PAI SMPN 17 Kota Bandung), materi IV: Penyusunan RPP dengan narasumber Ai Dudu Duriawati, M.Ag (Pengawas PAIS), dan materi ke V: Peer Teaching dengan narasumber Anne Anita Dewi, M.M.Pd (Guru PAI SMPN 4 Kota Bandung).
Suasana Pembelajaran 
Pada season Peer Teaching, narasumber sekaligus guru model pada workshop tersebut, menggunakan salah satu metode pembelajaran market place activity, yaitu metode pembelajaran berupa kegiatan pasar. Dalam hal ini peserta didik dapat melakukan aktivitas jual beli informasi. Terdapat siswa atau kelompok siswa pemilik informasi untuk "dijual" (disampaikan) pada kelompok lain dan siswa atau kelompok siswa yang "membeli" (menerima) informasi yang dapat diterapkan di sekolah. Dimana dalam pembelajaran di kelas seperti pasar. Satu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok dengan tema yang berbeda. Dalam satu kelompok dibagi, ada yang menjadi pedagang dan ada pembeli materi. Dengan metode tersebut, peserta workshop sangat antusias dan aktif mengikuti proses pembelajaran layaknya siswa yang sedang mengikuti proses pembelajaran di kelas, dan satu hal yang sangat penting dari penerapan metode market place activity, bahwa proses pembelajaran bermuara pada siswa (student centre), sementara guru berperan sebagai fasilitator.
Penutupan Kegiatan
Dengan kegiatan workshop bimtek implementasi kurikulum 2013 ini diharapkan seluruh guru PAI SMP di wilayah Bandung Timur siap dan dapat menerapkan kurikulum 2013 dengan baik, serta dapat mewujudkan tema besar kurikulum 2013, yaitu menghasilkan Insan Indonesia yang produktif, kreatif, afektif, melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Mengingat dalam dunia pendidikan, guru memegang peran penting dan strategis serta berada digarda terdepan, sebagai ujung tombak agen perubahan sosial (agent of social change) yang dapat mengubah pola pikir, sikap, dan perilaku peserta didik menuju kehidupan yang lebih baik, lebih bermartabat, dan lebih mandiri.
Pose Bersama dengan para narasumber (shasi.17)

Kamis, 13 Agustus 2015

Mensyukuri nikmat kemerdekaan pasca bulan Ramadhan

MENSYUKURI NIKMAT KEMERDEKAAN PASCA BULAN SUCI RAMADHAN
Oleh: Sholahudin Sanusi



Pasca bulan Ramadhan dan Syawwal tahun 1436 H ini, ada peristiwa yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia memperingati hari Kemerdekaan yang ke-70 tahun. Bila kita cermati tentunya banyak keistimewaan yang dapat kita rasakan dan hikmah yang dapat kita ambil pelajaran dari hari Kemerdekaan pasca bulan Ramadhan.
Pada bulan Ramadhan, ummat Islam yang tergolong beriman melaksanakan shaum sebulan penuh. Hal itu merupakan sarana untuk melatih, mengendalikan dan melepaskan diri dari perbudakan hawa nafsu, sehingga diharapkan seorang hamba yang beriman akan mencapai puncak seluruh ibadahnya, yaitu ‘TATA NILAI ROBBANIYAH, yakni tata nilai kehidupan yang berdasarkan semangat petunjuk Alloh Azza wajalla untuk mencapai Ridho-Nya dalam wujud pola hidup penuh keshalehan, keimanan yang tinggi dan ketaqwaan yang kokoh serta akhlaqul karimah.
Pasca bulan Ramadhan ini, sejatinya seorang muslim menjadi  pribadi-pribadi yang merdeka dari perbudakan hawa nafsu sebagai wujud dari ketaqwaan hasil dari tempaan dan pendidikan selama melaksanakan shaum sebulan penuh. Dalam syariat Islam selayaknya seorang muslim meraih kemerdekaan yang hakiki yaitu Kemerdekaan yang selaras dengan tuntunan Alloh. Ada beberapa Kemerdekaan yang harus kita miliki dalam pribadi kita. Yaitu :
1. Merdeka Dari Belenggu Ketidakjujuran. Mengapa demikian? Karena pelajaran dari bulan Ramadhan yang lalu adalah bulan pengujian kejujuran. Kejujuran adalah salah satu sifat orang yang bertaqwa, sedangkan  shaum itu sendiri sebagai wahana untuk mendapatkan ketaqwaan. Sebagaimana Alloh berfirman dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183 :

$ygƒr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6øn=tæ ãP$uÅ_Á9$# $yJx. |=ÏGä. n?tã šúïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)­Gs? ÇÊÑÌÈ

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas  orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”
Dari ayat tersebut jelaslah sudah ibadah shaum merupakan langkah kita untuk  menjadi orang taqwa. Mereka yang mencapai derajat taqwa akan memegang teguh kejujurannya. Yatiu : Jujur kepada Alloh SWT dengan melaksanakan segala peritah-Nya, dan menjauhi segala larangannya, Jujur kepada diri sendiri dengan jujur dalam niat, jujur dalam perkataan dan jujur dalam perbuatan.

2 Merdeka Dari kemalasan. Bermalas-malasan telah menjangkiti masyarakat, tidak terkecuali di dunia Pendidikan. Banyak siswa yang malas belajar, putus asa dalam mengatasi kesulitan dan tidak mau berusaha agar menjadi bisa. Maka dari itu  pelajaran dari Ramadhan kemarin kita buktikan bahwa kita sebagai bangsa Indonesia memilika jiwa Heroisme dan Pantang Menyerah, sebagaimana diperlihatkan para pahlawan yang berjuang untuk mendapatkan Kemerdekaan Indonesia.
Untuk itu marilah kita gelorakan dalam jiwa semangat untuk memperbaiki diri dan buktikan bahwa kita bukan seorang Pecundang. Kita tingkatkan seluruh perintah Alloh baik yang bersifat Mahdhoh ataupun Ghoir Mahdhoh.

Momen kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 70 tahun ini, merupakan kesempatan yang tepat untuk dijadikan sebagai tonggak awal untuk lebih berprestasi dalam belajar, lebih produktif  dalam bekerja dan berkarya, serta meningkatkan ketaqwaan kepada Alloh swt.
          Kedua momen ini hendaknya juga harus kita jadikan sarana belajar memperbaiki diri demi sebuah perubahan akhlak/tingkah laku kita kearah yang  lebih baik, seperti pendapat pakar pendidikan Abraham Lincoln : “ Learning Has Not Taken Place Untill Behaviour Has Change” (belajar tidak akan berarti apa-apa sampai terjadinya perubahan tingkah laku).
Mari kita sempurnakan ibadah Ramadhan kemarin dengan Semangat juang yang tinggi berupaya seoptimalnya mengisi  kemerdekaan dengan karya nyata yang produktif dan memberikan yang terbaik bagi Agama, Bangsa dan Negara. Bismillaahirrahmaanirrahiim
Sumber: dari beberapa sumber bacaan.



Selasa, 03 Februari 2015

PROGRAM PEMBINAAN IMTAQ SMPN 17 BANDUNG


KATA PENGANTAR



            Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Alloh SWT, yang telah memberikan bimbingan-Nya sehingga program Pembinaan Imtaq (Sholat Dhuha) di SMP Negeri 17 Bandung dapat terwujud. saya menyadari sepenuhnya bahwa tanpa taufiq, hidayah, serta bimbingan-Nya tugas mulia ini tidak dapat terselesaikan.
           
            Program Pembinaan Imtaq  di SMP Negeri 17 Bandung ini disusun dengan tujuan agar terciptanya sekolah yang agamis, yang harmonis, optimis, religius, dan edukatif.
            Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi besar demi terwujudnya program ini. Semoga program ini bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan nasional di Indonesia.


                                                                                                Bandung,   Juli 2014
                                                                                                 

BAB I

PENDAHULUAN



A. Latar Belakang

            Pendidikan sebagai upaya membangun sumber daya manusia tidak hanya memperhatikan aspek intelektualitas (IQ) saja, tetapi harus seimbang dengan pembangunan kualitas aspek emosi (EQ) dan aspek spiritual (SQ). Aspek moral, akhlak mulia, dan kehidupan beragama juga harus menjadi perhatian dalam penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah dalam rangka membentuk pola pikir dan pola tindak peserta didik yang mengarah pada hal-hal yang terpuji. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Dasar RI 1945 agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta meningkatkan akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.[1]
Pasal 3 Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah mata pelajaran yang wajib diberikan di Sekolah Dasar dan Menengah. Sebagaimana disebutkan dalam Bab V pasal 12, UU RI No. 20 Tahun 2003, bahwa peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama. Sesuai pula dengan Peraturan pemerintah RI No. 55 Tahun 2007 pasal 3, tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan, disebutkan bahwa setiap satuan pendidikan pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan wajib menyelenggarakan pendidikan agama. Pengelolaan pendidikan agama doilaksanakan oleh Menteri Agama. Proses pembelajaran PAI di sekolah harus diberikan melalui 2 (dua) program, intrakurikuler dan ekstrakurikuler, agar tujuan dan kompetensi PAI dapat dicapai sesuai standar yang diharapkan.
Namun demikian, prestasi dan kompetensi peserta didik di tingkat satuan pendidikan SMP dalam bidang Pendidikan Agama Islam saat ini umumnya belum menggembirakan. Indikasinya antara lain adalah rendahnya kejujuran, kerjasama, kasih saying, toleransi, disiplin, termasuk juga dalam aspek integritas keimanan dan ketaqwaan kepada Alloh SWT.
            Peserta didik pada tingkat satuan pendidikan ini juga sudah ada yang melakukan penyimpangan perilaku yang tidak sesuai dengan norma agama, norma hukum, dan norma susila, seperti terlibat penyalahgunaan narkoba, minum-minuman keras, tawuran, dan pergaulan bebas yang terkesan menjadi tren kehidupan anak remaja. Kemampuan mereka dalam hal praktik peribadatan, membaca, dan menulis huruf Al-Qur’an juga umumnya masih perlu ditingkatkan.
            Pendidikan Agama Islam sebagai pembelajaran intrakurikuler yang diajarkan pada siswa SMP yang alokasinya hanya dua jam pelajaran setiap pekan, tentunya dirasakan belum cukup untuk menagajarkan materi pelajaran agama yang mencakup Alqur’an, aqidah, ibadah/syari’ah/fiqh, akhlak, dan tarikh dengan segala aspeknya yang harus diterapkan dalam interaksi/hubungan sosial dalam kehidupan sehari-hari, baik hubungan vertikal dengan Alloh SWT maupun horizontal dengan sesama dan lingkungan alam sekitarnya.
           
Mengingat dalam intrakurikuler Pendidikan Agama Islam yang diajarkan di dalam kelas tidak cukup waktu, maka perlu tambahan melalui kegiatan keagamaan lainnya. Salah satu kegiatan keagamaan yang dapat dilaksanakan di SMP Negeri 17 adalah penyelenggaraan Pembinaan Imtaq salah satunya penyelenggaraan sholat dhuha  yang terencana dan terprogram dengan baik.
           
Untuk itu, melalui MGMP PAI bekerja sama dengan kurikulum dan kesiswaan dipetakan  pembinaan imtaq khususnya pelaksanaan sholat dhuha setiap hari jum’at.

B. Dasar Pemikiran

1. Al-Qur’an Surah Adz-Dzariyaat ayat 56:
        Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.
2. Al-Qur’an Surah Luqman ayat 17:

    Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah     (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.  Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

3. Hadits Riwayat Bukhori :
    Orang yang terbaik di antara kalian ialah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan  mengajarkannya”
4. Hadits Rosululloh SAW:
    Iman itu dibenarkan dalam hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan anggota badan/dengan perbuatan”
5. Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945.
6. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Penddidikan Nasional.
7. Peraturan Pemerintah No. 55  Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan.
8. Peraturan menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
9. Visi dan Misi SMP Negeri 17 Bandung
10. Slogan SMP Negeri 17 Bandung “HORE” (Harmonis, Optimis, Religius, Edukatif)
11. Program MGMP PAI SMP Negeri 17 Bandung.

C. Tujuan   
a.       Meningkatkan keimanan, ketaqwaan, dan akhlakul karimah pada pribadi peserta didik
b.      Meningkatkan peran dan fungsi guru pendidikan agama Islam SMP Negeri 17 Kota Bandung untuk mencapai kompetensi dan  dan keterampilan yang optimal.  
c. Memperdalam, memantapkan, dan meningkatkan pemahaman dan kemampuan pengajaran   agama Islam bagi peserta didik khususnya tentang ibadah dan akhlak (praktik sholat dhuha, asmaul Husna dan du’a-du’a).
   d. Menerapkan dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari dalam    rangka membentuk mental spiritual peserta didik yang tangguh, memiliki kepribadian muslim yang kokoh, dan mampu menghadapi tantangan negative baik yang datang dari dalam dirinya maupun dari luar dirinya.

D. Sasaran
            Sasaran Program Penyelenggaraan Pembinaan Imtaq ini adalah seluruh komponen warga SMP Negeri 17 Kota Bandung yang beragama Islam, dengan harapan:
  1. Memiliki kompetensi keagamaan dan pemahaman nilai-nilai praktis untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
  2. Terwujudnya sikap tawazun (keseimbangan) antara imtaq dan iptek
  3. Terciptanya kondisi sekolah yang harmonis, optimis, dan edukatif dilandasi oleh nilai-nilai agama dalam bingkai ukhuwah Islamiyah
  4. Terciptanya generasi muslim yang salimul aqidah (lurus aqidahnya), shahihul ibadah (benar ibadahnya), dan berakhlaqul karimah.
  5. Terbiasa melakukan ibadah dengan baik sesuai dengan tuntunan syari’at Islam baik ibadah wajib maupun ibadah sunnah.









BAB II
PENGORGANISASIAN

A. Struktur
1. Penanggung Jawab                             :
Kepala SMP Negeri 17 Bandung

H. Aep Saepudin, S.Pd
2. Pengarah                                             :
Drs. Iwan Kustiawan

Euis Sulistiah, S.Pd
Sujanti Andrijani, S.Pd
3. Ketua                                                  :
Mohammad Subhan, S,Ag
4. Sekretaris                                            :
Sholahudin Sanusi, S.Ag
5. Anggota                                              :
Inna Nurhidayati, M.Ag

H.Aceng Zaenal Mutaqin, S.Ag



B. Jadwal Kegiatan
NO
NAMA KEGIATAN
WAKTU

KETERANGAN

1
Membaca Al-Ma’tsurat
6.20 – 6.25
Dipimpin oleh guru PAI/ peserta didik yang terpilih diikuti oleh seluruh siswa
2
Membaca Juz ‘Amma
6.25 - 6.30
Dipimpin oleh guru PAI/ peserta didik yang terpilih diikuti oleh seluruh siswa
3
Membaca Asmaul Husna
6.30 – 6.40
Dipimpin oleh guru PAI/ peserta didik yang terpilih diikuti oleh seluruh siswa
4
Informasi dan mendo’akan yang sakit, belajar dll.
6.40 – 6.45
Dipimpin oleh guru PAI diikuti seluruh Jama’ah
5
KULTUM/Taushiah
6.45 – 6.50
Disampaikan oleh Guru PAI, Kepala Sekolah, dan Peserta didik terpilih.
6
Sholat Dhuha & Do’a
6.50 – 07.00
Dipimpin oleh guru PAI diikuti seluruh Jama’ah





BAB III
PENUTUP

       Program Pembinaan Imtaq tingkat SMP Negeri 17 Bandung ini disusun dengan harapan  dapat terwujudnya  Pendidikan Agama Islam yang berorientasi pada proses dan hasil, sehingga implementasi Pendidikan Agama Islam dapat dilaksanakan peserta didik dan seluruh warga sekolah  dalam kehidupan sehari-hari sebagai bekal hidup di dunia dan akhirat kelak.
          Akhirnya hanya kepada Alloh jualah kami berharap semoga langkah-langkah yang kita lakukan mendapatkan ridho Alloh SWT.



Bandung,    Juli 2014
Ketua
Sekretaris




Mohammad Subhan, S.Ag
Sholahudin Sanusi, S.Ag
NIP. 196606302007011004
NIP. 197305302003121002






Mengetahui
Kepala SMP Negeri 17 Bandung


                                                   H. Aep Saepudin, S.Pd
                                                   Pembina Tk.I
                                                   NIP. 19611021 198302 1 001












DAFTAR RUJUKAN

Pedoman Umum Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam, Jakarta Dirjen Pendidikan Islam DEPAG, Dirjen Manajemen Pendidikan  Dasar dan Menengah DEPDIKNAS, 2009

Panduan Pelaksanaan Rohani Islam (ROHIS) SMP, Jakarta Dirjen Pendidikan Islam DEPAG, Dirjen Manajemen Pendidikan  Dasar dan Menengah DEPDIKNAS, 2009

Panduan Penyelenggaraan Pesantreb Kilat SMP, Jakarta Dirjen Pendidikan Islam DEPAG, Dirjen Manajemen Pendidikan  Dasar dan Menengah DEPDIKNAS, 2009

Panduan Pengembangan Silabus, Jakarta DEPDIKNAS Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan SMP, 2006


LAMPIRAN

JADWAL KEGIATAN



NO
NAMA KEGIATAN
WAKTU PELAKSANAAN
PENANGGUNG JAWAB
1
1. Membaca Al-Ma’tsurat

Ust. Mohammad Subhan, S.Ag
Ust. H. A. Zaenal Muttaqin, S.Ag
Ust.Sholahudin Sanusi, S.Ag
Ust. Inna Nurhidayati, M.Ag


2. Membaca Asmaul Husna


3. Kultum/Taushiah
Jum’at, 18 Juli 2014

4. Sholat Dhuha


5. Dzikir dan Do’a

2
1. Membaca Al-Ma’tsurat


2. Membaca Asmaul Husna


3. Kultum/Taushiah
Jum’at, 8 Agustus 2014

4. Sholat Dhuha


5. Dzikir dan Do’a

3
1. Membaca Al-Ma’tsurat


2. Membaca Asmaul Husna


3. Kultum/Taushiah
Jum’at, 15 Agustus 2014

4. Sholat Dhuha


5. Dzikir dan Do’a

4
1. Membaca Al-Ma’tsurat


2. Membaca Asmaul Husna


3. Kultum/Taushiah
Jum’at, 22 Agustus 2014

4. Sholat Dhuha


5. Dzikir dan Do’a

5
1. Membaca Al-Ma’tsurat


2. Membaca Asmaul Husna


3. Kultum/Taushiah
Jum’at, 29 Agustus 2014

4. Sholat Dhuha


5. Dzikir dan Do’a

6
1. Membaca Al-Ma’tsurat


2. Membaca Asmaul Husna


3. Kultum/Taushiah
Jum’at, 5 September 2014

4. Sholat Dhuha


5. Dzikir dan Do’a

7
1. Membaca Al-Ma’tsurat


2. Membaca Asmaul Husna


3. Kultum/Taushiah
Jum’at, 12 Sept 2014

4. Sholat Dhuha


5. Dzikir dan Do’a

8
1. Membaca Al-Ma’tsurat


2. Membaca Asmaul Husna


3. Kultum/Taushiah
Jum’at, 19 Sept 2014

4. Sholat Dhuha


5. Dzikir dan Do’a

9
1. Membaca Al-Ma’tsurat


2. Membaca Asmaul Husna


3. Kultum/Taushiah
Jum’at, 26 Sept 2014

4. Sholat Dhuha


5. Dzikir dan Do’a

10
1. Membaca Al-Ma’tsurat


2. Membaca Asmaul Husna


3. Kultum/Taushiah
Jum’at, 03 Oktober 2014

4. Sholat Dhuha


5. Dzikir dan Do’a

11
1. Membaca Al-Ma’tsurat


2. Membaca Asmaul Husna


3. Kultum/Taushiah
Jum’at,  10 Oktober 2014

4. Sholat Dhuha


5. Dzikir dan Do’a

12
1. Membaca Al-Ma’tsurat


2. Membaca Asmaul Husna


3. Kultum/Taushiah
Jum’at, 17 Oktober  2014         

4. Sholat Dhuha


5. Dzikir dan Do’a

13
1. Membaca Al-Ma’tsurat


2. Membaca Asmaul Husna


3. Kultum/Taushiah
Jum’at, 24 Oktober  2014

4. Sholat Dhuha


5. Dzikir dan Do’a

14
1. Membaca Al-Ma’tsurat


2. Membaca Asmaul Husna


3. Kultum/Taushiah
Jum’at,  31 Oktober  2014

4. Sholat Dhuha


5. Dzikir dan Do’a

15
1. Membaca Al-Ma’tsurat


2. Membaca Asmaul Husna


3. Kultum/Taushiah
Jum’at, 7 November 2014

4. Sholat Dhuha


5. Dzikir dan Do’a

16
1. Membaca Al-Ma’tsurat


2. Membaca Asmaul Husna


3. Kultum/Taushiah
Jum’at,  14 Nov  2014

4. Sholat Dhuha


5. Dzikir dan Do’a

17
1. Membaca Al-Ma’tsurat


2. Membaca Asmaul Husna


3. Kultum/Taushiah
Jum’at, 21 Nov  2014

4. Sholat Dhuha


5. Dzikir dan Do’a
Jum’at, 28 Nov  2014
18
1. Membaca Al-Ma’tsurat

2. Membaca Asmaul Husna

3. Kultum/Taushiah

4. Sholat Dhuha

5. Dzikir dan Do’a



[1] Pedoman Umum Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam, Jakarta Dirjen Pendidikan Islam DEPAG, Dirjen Manajemen Pendidikan  Dasar dan Menengah DEPDIKNAS, 2009
SALAM SILATURRAHIM, SELAMAT BERKUNJUNG DI BLOG SAYA, SEMOGA KITA MENJADI INSAN BIJAK DENGAN BERBAGI ILMU PENGETAHUAN