Adab Menyambut Idul Fitri
Sahabat-sahabat budiman, didalam beribadah baik yang hukum pelaksanaannya wajib
maupun yang sunnah tentunya harus berdasarkan tuntunan dan contoh dari
Rasulullah Saw. Tidak terkecuali dalam hal menyambut Idul Fitri dan pelaksanaan
ibadah seputar Idul Fitri. Pada kesempatan ini saya berbagi dengan
sahabat-sahabat karya Ustadz Dr. Aam Amirudin, M.Si terkait ibadah Idul Fitri. Semoga
bermanfaat.
oleh Ust. Aam Amiruddin
Direktur Media Percikan Iman
Hal-hal yang dicontohkan Rasulullah
SAW. menyambut Idul Fitri adalah sebagai berikut :
1. Mandi Besar
Disunahkan mandi besar sebelum
berangkat ke tempat sholat idul fitri. karena itu Ibnu Umar r.a pun
melaksanakannya. "Diriwayatkan, sesungguhnya Ibnu Umar biasa mandi pada
hari raya Idul Fitri sebelum pergi ke tempat sholat." (H.R Malik)
2. Sarapan sebelum
Shalat
Anas r.a berkata, " Nabi saw.
tidak pergi shalat Idul Fitri melainkan sesudah makan beberapa biji kurma
dengan hitungan ganjil. " (H.R Ahmad dan Bukhari).
3. Mengenakan Busana
Terbaik dan Wangi-wangian.
Hasan as-Sibti r.a berkata, "
Rasulullah saw. memerintahkan kami agar pada hari raya mengenakan pakaian
terbaik, memakai wangi-wangian terbaik, dan berkurban dengan hewan yang paling
berharga." (H.R Hakim)
4. Sholat di Lapangan
Abu Said al-Khudri berkata, "
Rasulullah saw. keluar menuju lapangan pada hari Idul Fitri dan Idul Adha. yang
pertama beliau kerjakan adalah sholat." (H.R Bukhari).
Hadis ini menegaskan bahwa sholat
Idul Fitri dan Idul Adha dilaksanakan di lapangan. namun, kalau tidak
memungkinkan bisa dilakukan di mesjid. Abu Hurairah r.a berkata, "Pernah
mereka kehujanan pada hari Ied, lalu Nabi saw. sholat Ied bersama mereka di
mesjid." (H.R Abu Daud).
5. Menuju lapangan
dengan jalan kaki
Ibnu Umar r.a berkata,
"Rasulullah saw. jika pergi shalat Idul Fitri dengan berjalan kaki dan
kembalinya juga dg berjalan kaki." (H.R Ibnu Majah). Hadis ini menunjukkan
bahwa jalan kaki menuju lapangan itu sunnah.
6. Mengambil Arah jalan
yang berbeda.
Ibnu Umar r.a berkata,
"Sesungguhnya Nabi saw. pernah pergi melaksanakan shalat Ied dengan
mengambil satu jalan dan kembalinya dengan mengambil jalan lain." (H.R.
Abu Daud).
7. Wanita Haid boleh
hadir di lapangan
Ummu Atiyah r.a berkata, "Rasulullah
saw. memerintahkan kami membawa serta anak2 perempuan yang hampir baligh, yang
haid, dan anak2 perempuan yang masih gadis pada hari raya Idul Fitri dan Adha.
Namun perempuan-perempuan yang haid itu tidak boleh shalat." (H.R. Muslim).
Hadis ini menegaskan bahwa wanita
haid boleh hadir di lapangan mendengarkan khutbah Idul Fitri atau Idul Adha,
tetapi mereka tidak boleh shalat.
8.Bertakbir pada
Hari Raya.
".........dan hendaklah kamu
sempurnakan bilangan shaum serta bertakbir (mengagungkan) Allah atas
petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (Q.S. Al
Baqarah 2:185)
9.Cara Shalat Ied
Secara prinsip, pelaksanaan Shalat
Ied sama dengan tatacara shalat Subuh, yaitu dua raka'at. perbedaannya, dalam
shalat Ied takbir pada rakaat pertama yaitu sebanyak 7 kali takbir dan takbir
pada rakaat kedua sebanyak 5 kali takbir. Selesai shalat, mendengarkan khutbah
Ied sebagaimana dijelaskan dalam riwayat berikut.
Amr bin Auf r.a berkata, "Nabi
saw. bertakbir pada Shalat Ied tujuh kali pada rakaat pertama, dan lima kali
pada rakaat kedua sebelum membaca Fatihah." (H.R Tirmidzi)
10. Saling mendoakan
Jubair bin Nafi menyebutkan, apabila
para sahabat bertemu pada hari raya Idul Fitri, mereka saling mendoakan dengan
ucapan :
(Taqabbalallahu Minna wa Minkum),
artinya "Mudah-mudahan Allah menerima amal Ibadah kita."
Bagaimana cara menjawabnya? Ada
empat cara.
Pertama, jawab dengan ucapan yang
sama yaitu "Taqabbalallahu Minna wa
Minkum."
kedua, jawab dengan "Shiyaamana wa Shiyaamakum" (Shaum
saya dan shaum anda)
Ketiga, jawab dengan "Amiin" (Mudah-mudahan Allah
mengabulkan)
Keempat, jawab dengan “Taqabbal Ya Kariim” (Ya Allah, mohon
terima amal kami)
keempat jawaban ini bisa dipakai
karena tidak ada satupun hadis yang tegas menjelaskan jenis jawabannya.
Wallahu Alam.
Sumber:
Aam Amiruddin
Bedah masalah kontemporer I
Tanya jawab Aqidah & Ahlak
Khazanah Intelektual
Tidak ada komentar:
Posting Komentar