MENSYUKURI NIKMAT KEMERDEKAAN PASCA BULAN SUCI RAMADHAN
Oleh: Sholahudin Sanusi
Pasca bulan Ramadhan dan Syawwal tahun 1436 H ini, ada
peristiwa yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia
memperingati hari Kemerdekaan yang ke-70 tahun. Bila kita cermati tentunya
banyak keistimewaan yang dapat kita rasakan dan hikmah yang dapat kita ambil
pelajaran dari hari Kemerdekaan pasca bulan Ramadhan.
Pada bulan Ramadhan, ummat Islam yang tergolong beriman melaksanakan
shaum sebulan penuh. Hal itu merupakan sarana untuk melatih, mengendalikan dan
melepaskan diri dari perbudakan hawa nafsu, sehingga diharapkan seorang hamba
yang beriman akan mencapai puncak seluruh ibadahnya, yaitu ‘TATA NILAI ROBBANIYAH,
yakni tata nilai kehidupan yang berdasarkan semangat petunjuk Alloh Azza
wajalla untuk mencapai Ridho-Nya dalam wujud pola hidup penuh keshalehan,
keimanan yang tinggi dan ketaqwaan yang kokoh serta akhlaqul karimah.
Pasca bulan Ramadhan
ini, sejatinya seorang muslim menjadi pribadi-pribadi yang merdeka dari perbudakan
hawa nafsu sebagai wujud dari ketaqwaan hasil dari tempaan dan pendidikan
selama melaksanakan shaum sebulan penuh. Dalam
syariat Islam selayaknya seorang muslim meraih kemerdekaan yang hakiki yaitu
Kemerdekaan yang selaras dengan tuntunan Alloh. Ada beberapa Kemerdekaan yang
harus kita miliki dalam pribadi kita. Yaitu :
1. Merdeka Dari Belenggu Ketidakjujuran. Mengapa
demikian? Karena pelajaran dari bulan Ramadhan yang lalu adalah bulan pengujian
kejujuran. Kejujuran adalah salah satu sifat orang yang bertaqwa, sedangkan
shaum itu sendiri sebagai wahana untuk mendapatkan ketaqwaan. Sebagaimana
Alloh berfirman dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183 :
$ygr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6øn=tæ ãP$uÅ_Á9$# $yJx. |=ÏGä. n?tã úïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)Gs? ÇÊÑÌÈ
Artinya : “Wahai orang-orang yang
beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang
sebelum kamu agar kamu bertaqwa”
Dari ayat
tersebut jelaslah sudah ibadah shaum merupakan langkah kita untuk menjadi
orang taqwa. Mereka yang mencapai derajat taqwa akan memegang teguh
kejujurannya. Yatiu : Jujur kepada Alloh SWT dengan melaksanakan segala
peritah-Nya, dan menjauhi segala larangannya, Jujur kepada diri sendiri dengan jujur dalam niat, jujur dalam perkataan dan jujur dalam perbuatan.
2 Merdeka Dari kemalasan. Bermalas-malasan telah
menjangkiti masyarakat, tidak terkecuali di dunia Pendidikan. Banyak siswa yang
malas belajar, putus asa dalam mengatasi kesulitan dan tidak mau berusaha agar menjadi
bisa. Maka dari itu pelajaran dari Ramadhan kemarin kita buktikan bahwa
kita sebagai bangsa Indonesia memilika jiwa Heroisme dan Pantang Menyerah,
sebagaimana diperlihatkan para pahlawan yang berjuang untuk mendapatkan
Kemerdekaan Indonesia.
Untuk itu
marilah kita gelorakan dalam jiwa semangat untuk memperbaiki diri dan buktikan
bahwa kita bukan seorang Pecundang. Kita tingkatkan seluruh perintah Alloh baik
yang bersifat Mahdhoh ataupun Ghoir Mahdhoh.
Momen kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 70 tahun ini, merupakan
kesempatan yang tepat untuk dijadikan sebagai tonggak awal untuk lebih
berprestasi dalam belajar, lebih produktif dalam bekerja dan berkarya,
serta meningkatkan ketaqwaan kepada Alloh swt.
Kedua momen ini hendaknya juga harus
kita jadikan sarana belajar memperbaiki diri demi sebuah perubahan
akhlak/tingkah laku kita kearah yang lebih baik, seperti pendapat pakar
pendidikan Abraham Lincoln : “ Learning Has Not Taken Place Untill Behaviour
Has Change” (belajar tidak akan berarti apa-apa sampai terjadinya perubahan tingkah laku).
Mari kita sempurnakan ibadah Ramadhan kemarin dengan
Semangat juang yang tinggi berupaya seoptimalnya mengisi kemerdekaan dengan karya nyata yang produktif dan
memberikan yang terbaik bagi Agama, Bangsa dan Negara. Bismillaahirrahmaanirrahiim
Sumber: dari beberapa sumber bacaan.
Sumber: dari beberapa sumber bacaan.